Sabtu, 04 Juli 2015

Suara Sangkakala Sudah Terdengar ?



Suara Terompet Terdengar dari Langit ,

Benarkah Suara Sangkakala?





Assalamualaikum gan *yg ga jawab dosa* :p
Pada kiriman saya yg kedua ini ,saya masih akan tetap membahas seputar "Enigma" atau lebih dikenal dg fenomena-fenomena di dunia yang membuat orang penasaran.
Oke lanjut ,sesuai judul yg tertera diatas . Fenomena suara seperti terompet yg terdengar diberbagai belahan dunia ini telah digembor"kan sebagai suara sangkakala . Haaa? sangkakala ? kiamat dong ? *sok ngalay

Eits tenang dulu gan ,kita akan mengulasnya lebih dalam untuk mengetahui kebenarannya.

Pada tanggal 11 Agustus 2011, di Kiev, Ukrainia, suara keras terdengar membahana di langit. Suara yang terdengar mirip terompet tersebut segera menjadi viral yang kemudian memunculkan semakin banyak laporan dari seluruh dunia mengenai suara terompet langit yang misterius ini. Apakah kita sedang mendengar bunyi sangkakala terakhir yang menandakan berakhirnya dunia ini?


Empat tahun yang lalu, tidak ada yang menaruh perhatian kepada video Kiev. Namun akhir-akhir ini dunia heboh karena semakib banyaknya orang dari berbagai negara yang mengunggah video serupa di situs Youtube. Kalian bisa melihat videonya pada URL berikut
 https://youtu.be/vcUDYBIrWio

Sebelum kita masuk ke inti, ada baiknya kita mengenal beberapa istilah yang berkaitan dengan fenomena suara-suara aneh semacam ini.
Beberapa media mengaitkan suara Kiev dengan fenomena fortean yang disebut “The Hum”. Padahal, keduanya adalah hal yang berbeda. 
The Hum sendiri adalah fenomena seperti suara dengungan yang berfrekuensi rendah dan tidak audible sehingga tidak akan bisa direkam untuk diperdengarkan kembali.

Lalu ada lagi istilah yang disebut skyquake, atau gempa langit. Istilah ini pertama kali digunakan oleh Charles Fort, peneliti peristiwa fortean yang legendaris. Fenomena ini adalah suara misterius yang tidak diketahui asalanya dan terdengar seperti tembakan meriam, sonic boom atau suara gemuruh atau gempa. Keberadaan fenomena ini sudah dilaporkan sejak ratusan tahun yang lalu.


Sir George Darwin, putra dari Charles Darwin yang juga seorang ahli geofisika, pernah memantau fenomena ini dan menelitinya. Hasil penyelidikannya ini menjadi sebuah karya penelitian yang cukup komprehensif mengenai Skyquake. Jadi, jika kita ingin mengkategorikan fenomena Kiev, maka lebih pas jika kita menyebutnya “Skyquake” dibanding “The Hum”. 
 

Penjelasan Ilmiah Soal Suara Terompet dari Langit 
Sementara itu, peneliti dari U.S. Geological Survey, David Hill menuturkan, gempa bumi kecil di bawah permukaan Bumi bisa memancarkan suara yang berasal dari pecahan kerak Bumi. Selain itu, Hill juga berpendapat, suara tersebut bisa saja terpancar dari meteor.

Teori lainnya dari analisis program riset pemerintah AS High Frequency Active Auroral Research Program (HAARP) menyatakan suara itu berasal dari pengaruh dari lini daya listrik, radiasi elektromagnetik, tekanan tinggi gas, dan jalur komunikasi perangkat nirkabel.


Lalu apakah benar suara itu nyata ?
Mengenai video-video yang heboh belakangan, kita bisa mengabaikan sebagian besar diantaranya karena video-video tersebut adalah hoax yang dibuat oleh para youtubers iseng. 


Paling tidak kita bisa mengkonfirmasi bahwa beberapa video terompet langit adalah hoax.

Contohnya adalah video terompet langit yang diambil di Edmonton, Canada. Video itu ternyata dibuat oleh pelajar lokal bernama Claudine Gladue yang menggunakan suara dari Video Terompet Langit Conklin, juga di Kanada. Ia merekam situasi kota dari balkonnya sambil memperdengarkan rekaman Conklin dari laptopnya.

  

Kesamaan karakter suara yang unik ini sepertinya tidak bisa diabaikan begitu saja. Karena itu banyak yang curiga bahwa video Kiev dibuat dengan menggunakan suara tripod dari film War of the Worlds sebagai bahan viral marketing untuk Film Red State atau untuk film lain yang akan dirilis seperti Godzilla atau Cloverfield II. 
Seorang Youtuber mencoba untuk menganalisis kesamaan suara terompet Kiev dengan suara tripod War of the Worlds dan menemukan adanya kesamaan pada background noise, yaitu suara burung.


Salah satu laporan mengenai fenomena ini yang cukup terkenal adalah apa yang dijuluki “Moodus Sounds”. 
Moodus adalah sebuah kota yang terletak di Connecticut, Amerika Serikat, dimana para penduduk di kota ini telah mendengar suara-suara misterius di langit selama ratusan tahun. Suara-suara tersebut kadang terdengar seperti gemuruh yang aneh atau seperti pohon raksasa yang tumbang.

Jadi intinya ,berita suara itu memang benar adanya walaupun ada beberapa video yg hanya hasil rekayasa para youtubers iseng. Namun suara itu bukanlah suara terompet sangkakala ,suara yg timbul dapat dijelaskan secara ilmiah dan logika.



 Sekian kirman saya mengenai ini ,mohon maaf jika informasi yang saya sampaikan kurang lengkap atau kurang memuaskan . Selamat Malam gan @>--



Sumber : https://www.enigmablogger.com
             https://www.cnnindonesia.com  
 

Jumat, 03 Juli 2015

Cenote Angelita ,Sungai di Bawah Laut

Cenote Angelita, Penjelasan Singkat Mengenai Sungai Bawah Laut

 


Assalamualaikum pembaca .
Posting ini adalah kiriman pertama saya,biasa pemula jadi maaf ya kalau masih banyak kekurangan :D
Kali ini saya akan membahas mengenai Cenote Angelita yg begitu menjadi misteri dan pertanyaan publik. Semoga dg membaca ini kalian bisa lebih tau ya apa Cenote Angelita itu sebenarnya.



Saya berusaha mengumpulkan beberapa informasi mengenai Cenote Angelita sehingga kalian bisa mendapatkan informasi yang berbeda dari yang sudah kalian baca. Mungkin banyak pertanyaan apakah berita ini hoax atau tidak.
Jawabannya tentu tidak ,namun ada beberapa teori yg perlu dibenahi.

Sebelum masuk ke Cenote Angelita, kita harus mengerti arti "Cenote". Kata "Cenote" itu berasal dari kata suku maya "D'zonot" yang berarti "sebuah lubang/gua bawah tanah yang memiliki air". Sedangkan "Angelita" berarti "malaikat kecil". Jadi Cenote Angelita berarti "Gua Malaikat Kecil".

Istilah Cenote ini digunakan untuk merujuk kepada gua/lubang yang ada di semenanjung Yucatan, Mexico. Selain Cenote Angelita, di semenanjung Yucatan, ada Cenote-Cenote lainnya, seperti Cenote Aktun Ha, Cenote Calavera, Cenote Chac Mool dan lain-lain. Formasi gua-gua ini terhubung dengan laut dan terbentuk sekitar 6.500 tahun yang lalu.


Cenote-cenote ini memiliki sejarah sangat tua. Suku Maya biasa menggunakannya untuk bepergian ke kota lain. Namun baru pada abad ke-20 ketika penyelaman dan penjelajahan gua menjadi populer, Cenote-cenote ini kembali menarik perhatian.

Cenote Angelita yang sedang kita bicarakan ini terletak sekitar 17 kilometer dari Tulum. Ia memiliki diameter lubang sekitar 30 meter dengan kedalaman sekitar 60 meter. Cenote ini berada di wilayah hutan lebat yang memiliki keanekaragaman flora fauna yang cukup kaya. Bahkan Jaguar juga tinggal di hutan ini.

Karena itu sebenarnya kurang tepat kalau menyebut Cenote Angelita sebagai sungai di dasar laut. Cenote Angelita sebenarnya sebuah gua berair di tengah hutan, bukan di laut, walaupun airnya memang terhubung dengan laut.


Jika kita menyelam ke dalam Cenote Angelita, kita akan menemukan air tawar pada kedalaman 30 meter pertama yang kemudian diikuti dengan air asin pada kedalaman 60 meter. Pada kedalaman itu juga kita bisa melihat sungai dan pohon-pohon di dasarnya.

Mengapa air asin tidak bercampur dengan air tawar ?

Dalam deskripsinya mengenai Cenote Angelita, Anatoly Beloschin, seorang fotografer profesional mengatakan :

"Di kedalaman 30 meter, air tawar, lalu pada kedalaman 60 meter, air asin, dan dibawah saya melihat sebuah sungai, pulau dan daun-daun yang jatuh."


Dari deskripsi ini, kita bisa menyimpulkan kalau air tawar berada di atas air asin. Bagaimana mungkin air asin dan air tawar tidak bercampur?

Jawabannya adalah karena sebuah fenomena yang disebut Halocline.

Halocline adalah sebuah zona vertikal di dalam laut dimana kadar garam berubah dengan cepat sejalan dengan perubahan kedalaman. Perubahan kadar garam ini akan mempengaruhi kepadatan air sehingga Zona ini kemudian berfungsi sebagai dinding pemisah antara air asin dan air tawar.


Air asin memiliki kepadatan yang lebih besar dibandingkan air tawar. Ini membuat ia memiliki berat jenis yang juga lebih besar. Karena itu wajar kalau air tawar berada di atas air asin. Ketika kedua jenis air ini bertemu, ia akan membuat lapisan halocline yang berfungsi menjadi pemisah antara keduanya. Peristiwa ini tidak terjadi di semua pantai atau bagian di laut, namun cukup umum terjadi di gua-gua air yang terhubung ke laut seperti Cenote.

Perbatasan antara air asin dan air tawar (Halocline) pada Cenote Angelita berada pada kedalaman sekitar 33 meter. Dalam kasus Cenote ini, air tawar di permukaan berasal dari air hujan.



Sungai di bawah laut ?

Dalam foto yang bisa kita lihat, Cenote Angelita sepertinya memiliki sungai di dasarnya. Jika benar, tentu saja akan sangat mebingungkan . Bagaimana bisa ada air mengalir didalam air ?


Namun sebenarnya sungai tersebut hanyalah sebuah ilusi.
Sebenarnya sungai tersebut adalah kabut/awan yg dihasilkan oleh gas Hidrogen Sulfida. Lapisan ini membentuk kabut tebal yang membuat ilusi sungai.

Tidak banyak yang bisa menyelam sampai kedalaman ini karena lapisan ini terdapat di dasar Cenote Angelita, yaitu di kedalaman sekitar 60 meter.

Lapisan Hidrogen Sulfida ini terbentuk akibat pohon-pohon atau organisme yang membusuk di dasar Cenote. Karena itu lapisan ini memiliki bau yang tidak enak, seperti telur busuk (Mungkin sebagian dari kalian juga tahu kalau kita juga mengeluarkan gas ini ketika kita buang angin). Selain karena aktifitas bakteri pembusukan, gas ini juga bisa dihasilkan oleh aktifitas gunung berapi. Dalam kadar yang tinggi, gas ini berbahaya bagi manusia karena bisa mengganggu beberapa sistem dalam tubuh manusia.

Pohon tumbuh dibawah laut?

 Dari foto di atas, kita bisa melihat kalau pohon di dasar Cenote Angelita mirip dengan pohon yang ada di darat. Kita tahu kalau pohon membutuhkan sinar matahari untuk fotosintesis. Jadi bagaimana mereka bisa hidup di dasar air yang gelap dan dalam?
Jawabannya sangat sederhana : Tidak ada pohon yang hidup di dasar Cenote!

Kebanyakan dari kita salah mengartikan kalimat Anatoly Beloschin. Anatoly mengatakan :

"Di kedalaman 30 meter, air tawar, lalu pada kedalaman 60 meter, air asin, dan dibawah saya melihat sebuah sungai, pulau dan daun-daun yang jatuh."



Ia hanya mengatakan kalau ia melihat daun-daun yang jatuh.

Ini jelas terlihat dari foto-foto yang diambilnya kalau batang-batang pohon itu adalah pohon-pohon yang mati dan daun yang dimaksud adalah daun yang berserakan di dasar Cenote. Anatoly tidak pernah mengatakan melihat pohon hidup di dasar Cenote.

Lalu pertanyaannya, darimana asalnya batang pohon dan daun-daunan tersebut?Jawabannya adalah karena Cenote ini terletak di tengah Hutan. Tentu wajar kalau ada batang pohon dan dedaunan yang jatuh ke dalam dasar Cenote.
Itulah sedikit penjelasan tentang "Cenote Angelita" atau Sungai dibawah Laut . Semoga bermanfaat gan :v Ntah percaya atau tidak ,yg jelas saya sarankan tidak usah membuktikan dengan menyelam kebawah sana ya ? karena kita tidak tahu makhluk apa yg akan kita hadapi saat kita didalam sana .

Sumber : www.enigma.blogger.com